Sabtu, 25 Februari 2012

Berderma

KOMITMEN BERDERMA
Drs. Andi Hariyadi, M.Pd.I
Prosesi ibadah haji telah usai, dan diharapkan sepulangnya menjadi haji Mabrur, karena senantiasa komitmen menjaga prestasi ibadah hajinya sebagai bentuk ketaatan dan kesadaran diri menjadi pribadi yang ihlas beramal, murni ketauhidan dan menjauhi kemusyrikan, teguh dalam beribadah untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya, menyadari pentingnya persaudaraan menjauhi permusuhan serta lebih peduli untuk berbagi dengan kedermawanan. Ritual ibadah haji membutuhkan daya dukung yang begitu sempurna, baik dari aspek material, ketahanan fisik, kekuatan spiritual dan lainnya, sehingga mampu untuk memposisikan diri sebagai orang yang mulia, Dan apapun profesinya senantiasa komitmen memberikan kebaikan, keteladanan dan kedermawanan, karena berbagai sifat kerendahan telah disingkirkan, egoisme telah diruntuhkan menjadi pejuang kemanusiaan, keserakahan yang tak terbatas bagai binatang yang liar dan beringas menjadi penderma dan keramahan.
Penyembelihan ternak qurbanpun telah dilakukan untuk terus berbagi memberikan yang terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan, karena kesejahteraan yang diharapkan masih jauh dari harapan bahkan kurang diperhatikan, maka dengan berqurban itu telah mampu memberikan secara sempurna baik dari aspek kualitas maupun kuantitas, Komitmen kedermawanan ini seharusnya tidak sebatas ketika adanya moment special tetapi adanya proses berkelanjutan, sebab ketika menangani kemiskinan tidak mungkin terpecahkan hanya dalam hitungan hari, tetapi ada program yang jelas, dengan skedul kerja yang nyata dan adanya target yang diharapkan secara berkelanjutan.
Kedermawanan dan Kemuliaan
Kedermawanan merupakan sikap kepedulian kita terhadap sesama yang menjadi bagian kehidupan kita, sehingga ketika kita memberi derma, bukan sekedar menutupi beberapa hari akibat kemiskinannya tetapi berusaha untuk menjadikan mereka bisa mandiri meraih kesejahteraan dan terus mengembangkan pada pribadi-pribadi yang lainnya. Hal seperti ini seharusnya bisa dilakukan di masjid-masjid kita sebagai pusat dakwah Islam dan pemberdayaan masyarakat, sehingga aktivitas social di masjid tidak sekedar ketika ada moment Idul Fitri dan Idul Adha saja, tetapi bisa berkelanjutan. Sebagaimana perjuangan Nabi Ibrahim AS berserta keluarganya yang mampu berkomitmen menjaga aqidah tauhid meski dengan perjuangan yang berat dan panjang tidak menghalanginya untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan kehidupan, sehingga tetap berada di atas jalan yang lurus.
Komitmen berderma merupakan kemuliaan yang sempurna, sebab apa yang kita miliki termasuk diri kita juga adalah kepunyaan Allah, sehingga ketika kita melakukan kebaikan maka Allah SWT pun ridho (menyetujui). Allah adalah pemilik dan penguasa pada seluruh kehidupan ini, sehingga manusia tidak bebas  memperlakukan dirinya sesuai kehendaknya, maka ketundukan manusia pada-Nya merupakan wujud komitmennya baik dalam beribadah dan termasuk berderma, sehingga sangatlah rugi bila kita mengingkari untuk taat pada-Nya.
Kedermawanan kita merupakan bukti kemuliaan dan kesempurnaan kehidupan kita, sehingga ketika mampu konsisten dalam berderma tidaklah mungkin Allah SWT murka dan menghinakan kita, jutru akan ada banyak kebaikan yang melebihi apa yang telah dilakukan, maka disinilah esensi berderma sebagai upaya menuju kemuliaan kehidupan, dan keenggaran berderma justru menjatuhkan martabat dan kehidupannya, bahkan tetangga sekitar mencemooh sebagai figur yang tidak patut diteladani karena kerakusan, kesombongan dan tidak adanya kepeduliaan terhadap tetangga sekitar padahal telah berkemampuan untuk melakukan kedermawanan. Rosulullah Muhammad SAW telah memberikan keteladanan yang begitu sempurna khususnya dalam kedermawanan, yang digambarkan sebagai orang yang paling (cepat) melakukan kedermawanan dengan kebaikan daripada hembusan angin (Shahih Bukhori – Muslim). Kecepatan berderma karena cerdas menangkap peluang, sehingga tidak ingin kesempatan itu berlalu begitu saja. Bahkan dari Jabir Ra berkata, Tidaklah pernah sama sekali Rasulullah Muhammad SAW diminta suatu (harta) lalu beliau berkata tidak. (Mutafaq Alaih). Hal ini menunjukkan betapa selalu siapnya Rasulullah bersama keluarganya meski dalam kondisi keterbatasan ekonomi, tetapi untuk urusan kedermawanan selalu diprioritaskan.
Aksi Pemurtatan
Gerakan kedermawanan harus berkelanjutan dan terus berkembang, agar upaya perbaikan itu tidak berhenti ditengah jalan sehingga target pembinaan tidak memenuhi harapan, dan ketika terjadi penelantaran dan hilang kepedulian kita, maka beberapa pihak lain yang selama ini senantiasa komitmen melakukan pembinaan dan kepedulian akan menguasai mereka dengan target-target tertentu yang dikemas simpatik  sehingga pemurtatan yang disembunyikan bisa terwujudkan. Kelengahan dan ketidak konsistenan kita dalam berderma berdampak serius, dimana mereka yang dhuafa’ , miskin, lemah dan terpinggirkan yang kurang kita perhatikan, kurang kita sapa, dan kurang disantuni serta kurang dilayani kesehatannya, akan menjauhi dan meninggalkan kita, bahkan lebih pas dan puas karena dilayani dengan kepedulian yang tinggi oleh mereka yang selama ini berinteraksi secara intensif dan komunikatif serta familier memenuhi kebutuhan mereka. Makanan keseharian dan kesehatan tubuh diperhatikan, bahkan ada pinjaman modal usaha yang meringankan serta dibina untuk tangguh dalam bekerja dan sabar menghadapi ujian, maka persepsi ketuhanan mereka ditujukan kepada yang melayaninya.
Masjid sebagai pusat dakwah Islam bersama para jama’ahnya seharusnya peka terhadap problematika warga sekitar khususnya pada kantong-kantong kemiskinan dan kekumuhan, gelandangan dan kehidupan dibawah kolong jembatan, serta disekitar lintasan sungai, lintasan rel kereta api yang jauh dari kelayakan. Justru potret inilah yang menjadi target utama program pemurtatan, karena memang lebih meyakinkan, dan konsep Tuhan yang maha pemberi benar-benar direalisasikan untuk kepedulian, pembelaan dan kemanusiaan. Semoga kita senantiasa konsis berderma untuk sadar melakukan perbaikan kehidupan, sehingga  kemuliaan nyata adanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar