Sabtu, 31 Maret 2012

BAHAYA PORNOGRAFI

Oleh : Drs. Andi Hariyadi, M.Pd.I
Apapun bentuknya yang namanya kejahatan akan berimplikasi terjadinya kerusakan, penodaan, ketidaksusilaan dan sejenisnya, sehingga bagi mereka yang memiliki kesadaran, hati nurani, dan akal yang sehat tidak akan memikirkannya lebih-lebih melakukannya, karena mereka mampu memikirkan secara jernih dan mendalam akan dampaknya yang tidak hanya merugikan pada diri sendiri tetapi lebih jauh pada masyarakat yang lebih luas. Memperhatikan daya dukung media komunikasi dan informasi yang begitu luas jangkauannya, maka ketika kejahatan itu dilakukan siapapun bisa melihat dan mengakses bahkan menyebarkannya, sehingga begitu sempurnalah kejahatan itu dalam melakukan aksi-aksi bejat dan brutalnya.
Ada banyak ragamnya kejahatan itu, salah satu diantaranya adalah pornografi karena memenuhi sikap etik yang seharusnya dijunjung tinggi dan dihormati telah dilecehkan begitu saja, baik  hanya untuk iseng belaka maupun untuk mendapatkan popularitas guna mendapat peran yang pantas dan panas. Fenomena pornografi ini di negeri kita benar-benar aneh karena telah memprihantikan banyak pihak, sekaligus mendapat rating pemberitaan yang cukup besar diberbagai media yang ada, sehingga ini semakin meyakinkan bahwa pornografi memang layak dihujat, dan disisi lain asyik berdebat hingga dinikmati dalam ruang terbatas.
Kejahatan pornografi yang semakin semarak akhir-akhir ini, bagai puncak gunung es, yang sebagian kecil saja terungkap,  berarti  apa yang tersembunyi begitu meraksasa, Roy Surya, Sang pakar,  menyebutkan angka yang fantastis, bahwa situs porno asli Indonesia  lebih dari satu juta. Para pengaksesnya tergolong sangat tinggi, setiap detiknya ada 28 ribu pengguna internet yang mengklik situs porno. Hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), ada jumlah website terkait pornografi anak dari 2008 hingga 2009 meningkat 70 % di seluruh dunia dan setiap harinya muncul 266 situs porno, pada tahun 2008 terdapat 32 juta halaman website porno di dunia, selama tiga bulan pertama 2010 ada peningkatan 212 %. Limbah, bencana dan bahaya pornografi merupakan musuh bersama pada peradaban ini, dan Negara yang berhasil memperketat aturan pornografi adalah Australia, sebagai Negara bebas ternyata memiliki perhatian besar terhadap bahaya pornografi, bagaimana di Indonesia ?, seharusnya lebih ketat diberlakukannya undang-undang yang ada, namun ternyata pada kasus video mesum terakhir yang melibatkan selebritis papan atas sibuk diwacanakan, ketegasan dalam permasalahan ini sangat diharapkan agar keruntuhan moral bangsa ini tidak berdampak bagai efek domino yang meruntuhkan sendi-sendi moral bangsa. Keterlambatan dan ketidak tegasan dalam penanganan pornografi merupakan ancaman yang serius bagi tumbuh suburnya pornografi.
Pada 30 Oktober 2008 telah disahkannya undang-undang pornografi, yang sempat berkepanjangan perdebatannya, sebenarnya memuat pengaturan, perlindungan anak dan peran serta masyarakat sangat diharapkan dalam mengawal dan menegakkan moralitas bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Huud (11) 112: “ Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan”. Perbaikan akhlaq bangsa tidak bisa ditawar-tawar, karena dari kesempurnaan akhlaq ini merupakan modal menjadikan bangsa yang kuat, sedang berbagai bentuk moral kerendahan akan berakibat kerusakan pada dimensi yang luas.
Dr. Haedar Nashir menyatakan; Manusia sungguh merupakan sosok makhluk Tuhan yang paling rumit dan misterius untuk dipahami. Banyak sekali hasrat dan polahnya yang sarat ironi,dari yang terang hingga abu-abu, kadang melahirkan perilaku paradoks antara yang dipertunjukkan di depan dan yang tersembunyi di belakang. Banyak hal buruk dibungkus, sebaliknya yang baik-baik tampak lapuk dan dicampakkan,(Republika,30/5/2010). Masih banyak manusia yang terlalu sering kehilangan kemanusiaannya, mereka lupa menjadi manusia, justru membanggakan  tabiat binatangnya, keseharian binatang tanpa selembar pakaian, berganti pasangan sesuai kemauan dimanapun berada, sedang manusia yang punya akal melakukan aksi pornografi dengan berbagai pasangan bahkan didokumentasikan dan tersebar namun tetap tidak diakuinya, Allah SWT berfirman dalam surat Al Hasyr (59) 19 : “ Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri, mereka itulah orang-orang yang fasik”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar