Kamis, 15 Maret 2012

Waspada

BAHAYA KEDHOLIMAN
Oleh : Drs. Andi Hariyadi
Al Qoshos (28) : 40
çm»tRõyzr'sù ¼çnyŠqãZã_ur öNßg»tRõt6uZsù Îû ÉdOuŠø9$# ( öÝàR$$sù y#øx. šc%Ÿ2 èpt7É)»tã šúüÏJÎ=»©à9$# ÇÍÉÈ
40.  Maka kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka Lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim.
 Definisi dholim adalah ;
WADH'USSYAI'I FI GHOIRI MAHALLIHI
"menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya
"
Pertama: Dholim adalah kegelapan pada hari kiamat.
Dari Jabir bin Abdullah, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Takutlah kalian dari berlaku dholim, sesungguhnya kedholiman adalah kegelapan pada hari kiamat kelak”. (HR. Muslim no: 4675, Ahmad no: 13973).
Kedua: Dholim membuat pelakunya bangkrut pada hari kiamat
×'s#ÏB%tæ ×pt6Ϲ$¯R ÇÌÈ 4n?óÁs? #·$tR ZpuÏB%tn ÇÍÈ
Sungguh, manusia paling celaka dan merugi adalah mereka yang datang pada hari kiamat dengan limpahan amal kebaikan, namun sayangnya amal-amal itu tidak mendatangkan sedikitpun manfaat baginya. Mereka sebagaimana disifatkan oleh Allah dalam kitab-Nya. “Bekerja keras lagi kepayahan. Memasuki api yang sangat panas (neraka)”. (Qs. Al Ghaasyiyah/88:3-4).
Ketiga: Doa orang terdholimi pasti diijabah oleh Allah, .
Ibnu Abbas ra berkata, ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, beliau berpesankepadanya:

"Takutlah terhadap doa orang yang terdholimi, sesungguhnya tidak ada antara dia dan Allah Ta’ala tabir penghalang”. (HR. Bukhari no: 1401, Muslim no: 27, Abu Daud no: 1351, al-Tirmidzi no: 567, al-Nasaai no: 2475).


MACAM – MACAM KEDHOLIMAN
Pertama: Dholim kepada Allah Ta’ala. Dalam artian mengangkat dan menjadikan sekutu bagi-Nya dalam urusan peribadatan. Dan ini merupakan puncak kadholiman yang paling tinggi. Ketika Rasulullah SAW membaca ayat Al Qur’an yang berbunyi: “Dan orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan keimanan mereka dengan kedholiman”. (Qs. Al An’am/6:82).
Kedua: Dholim terhadap diri sendiri, keluarga dan istri.
Artinya, membenani diri diluar batas kemampuannya. Termasuk membebaninya dengan ibadah yang berlebihan. Padahal Allah tidak pernah membebani hamba-Nya melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ketiga: Dholim terhadap sesama muslim.
Seperti membunuh, merampas harta, mencela, menghina atau merusak kehormatan dan harga dirinya dan sebagainya. Rasulullah Shallallhu 'Alaihi Wasallam bersabda tentang orang yang mendholimi saudaranya dengan merampas atau menggusur tanah miliknya:
Keempat: Dholim terhadap anak.
kedholiman ini sangat banyak dijumpai di sekitar kita. Diantarnya dalam dalam masalah memberi pembagian.
Kelima: Dholim terhadap rakyat atau bawahan.
Ma’qil Ibnu Yasar berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallhu 'Alaihi Wasallam bersabda:

“Tidaklah seorang hamba diberikan amanah oleh Allah Ta’ala untuk mengurus rakyatnya, kemudian mati dalam keadaan menipu rakyatnya tersebut, melainkan Allah akan mengharamkan baginya surga pada hari kiamat kelak”. (HR. Muslim no: 6618).









Tidak ada komentar:

Posting Komentar