Kamis, 29 Maret 2012

Siapa Anarkhi Sejati

Perjuangan para Mahasiswa bersama seluruh elemen masyarakat untuk melakukan demonstrasi menentang rencana kebijakan Pemerinah menaikkan harga BBM diberbagai kota di Indonesia ternyata menuai kritik, dianggap para demonstran ditunggani pihak lain sehingga melakukan anarkhis seperti membakar, merusak, melempar, menghujat hingga terjadi bentrokan dengan aparat, dan korban di kedua belah pihakpun tidak bisa dihindari.
Jangan sampai kita hilang akal, sehingga menuduh para demonstran yang anarkhis, pada hal ada yang lebih anarkhis yang tersistematis, dalam bentuk tetap memaksakan kebijakan menaikkan harga BBM yang membawa efek domino sehingga akan menaikkan seluruh harga kebutuhan hidup masyarakat. Memanasnya para demonstran bisa jadi karena tidak diberi ruang dialog yang memadai untuk beradu argumentasi, sepertinya yang berhak menentukan hitam putihnya negeri ini hanya pada para elite, sehingga bebas memaksakan kebijakannya, dan masyarakat harus menerima, jika tidak akan terus dipaksakan meski ada korban yang menentang kebijakan itu, serta tidak peduli lagi akan penderitaan yang semakin menyengsarakan kehidupan rakyat.
Indonesia adalah Negara republik, bukan monarki apalagi otoriter, para pendiri bangsa ini sangat tepat memilih bentuk negera ini dengan Republik yang menjadi ciri dari beberapa Negara modern, dimana Republik merupakan fondasi atas suatu Negara yang terdiri dari berbagai komunitas bersama bernama Negara. Hal ini sering dilupakan sehingga semakin terjadi kemunduran dan pelanggaran HAM. Indonesia sebagai Negara Republik masih belum mampu menangkap spirit dan makna pada konsep tersebut, yang di dalamnya ada : Demokrasi, kebersamaan, politik bermoral, kesertaan dan universalitas, untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.
Anarkhi sering dijadikan alat untuk menjustifikasi pada para demonstran ketika yang dikritik sudah kehabisan argumentasi dan akal sehatnya, sehingga demonstran disalahkan dan sepertinya legal untuk dilawan, diinjak-injak oleh aparat, suasana kacau seperti ini menjadi bagian dari skenario untuk meruntuhkan keluhuran dan ketulusan perjuangan para demonstran, sekaligus untuk menutupi arogansi yang berskala besar yang selama ini selalu dipaksanakan.
Mari berdialog secara fair sebelum detik-detik kebijakan menaikkan harga BBM diputuskan, dan bukanya dijadikan media pencitraan oleh Partai Politik demi mendapat simpati dukungan. Menaikkan harga BBM bukan sekedar persoalan perhitungan angka dan nilai ekonomis semata, tetapi ada yang lebih berat berupa kedaualatan negeri ini sangat dipertaruhkan karena selalu dijadikan obyek penderita, sehingga amanat dalam preambule UUD 1945 ….. “ mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."bisa terwujudkan.  Damailah negeriku, dan jangan ada lagi anarkhi dalam bentuk apapun, bersatulah bangsaku, karena masih banyak permasalahan yang lebih strategis untuk mensejahterakan rakyat. Jangan ada lagi arogansi dan anrkhi karena itu bukan solusi, bangun komunikasi untuk menyerap aspirasi.
 Drs. Andi Hariyadi, M.Pd.I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar