Kamis, 15 Maret 2012

Waspada Pemurtatan

BAHAYA PEMURTADAN
Oleh : Drs. Andi Hariyadi M.Pd.I
Al Baqarah : 120
`s9ur 4ÓyÌös? y7Ytã ߊqåkuŽø9$# Ÿwur 3t»|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB 3 ö@è% žcÎ) yèd «!$# uqèd 3yçlù;$# 3 ÈûÈõs9ur |M÷èt7¨?$# Nèduä!#uq÷dr& y÷èt/ Ï%©!$# x8uä!%y` z`ÏB ÉOù=Ïèø9$#   $tB y7s9 z`ÏB «!$# `ÏB <cÍ<ur Ÿwur AŽÅÁtR ÇÊËÉÈ
120.  Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Meski belum ada data yang valid mengenai pemurtadan tapi sering kita dapati adanya beberapa kegiatan yang mengarah pada usaha pemurtadan dilingkungan masyarakat kita dengan berbagai bentuk yang dikemas secara menarik dan simpatik, sehingga sebagian dari suadara-saudara kita yang lemah iman akhirnya mengikuti kemauan mereka sekaligus megikutinya bahkan bisa jadi menjadi pendukung setianya. Firman Allah SWT di atas semakin memberikan petunjuk kepada kita tentang  adanya upaya-upaya serius dan sistematis untuk merubah keyakinan agama yang selama ini sudah tertanam hanya karena rayuan hingga pemaksaan untuk dimurtadkan. Usaha pemurtadan terhadap saudara kita sesama muslim ini akan terus dimaksimalkan hingga meraih keberhasilan, sebagai wujud persembahan misi yang dianggapnya suci, sehingga mereka tidak akan puas, senang dan bangga manakala belum berhasil memurtadkannya.
Murtad berasal dari akar kata riddah atau irtidad yang berarti kembali. Istilah murtad berarti keluar dari agama Islam dalam bentuk niat, perkataan, atau perbuatan yang menyebabkan seseorang menjadi kafir atau tidak beragama sama sekali.(Republika,10-12-2010). Proses kembali kafir dengan keluar dari agama Islam, merupakan proses yang tidak mudah karena baik secara akal dan nurani serta lingkungan social akan menyebabkan semakin membuat gelisah dalam kehidupannya, karena ajaran Islam merupakan ajaran yang sesuai fitrah manusia bahwa manusia hanya bertuhankan pada Allah SWT saja, karena selain-Nya merupakan mahluk (ciptaan)-Nya, dan semuanya tunduk pada system dan aturan atau hukum Allah SWT, karena Dia-lah yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, serta memberikan balasan seadil-adilnya atas apa yang kita lakukan selama hidup di dunia ini. Petunjuk Allah SWT adalah petunjuk yang benar dan kebenaran-Nya tidaklah mungkin disejajarkan dengan seluruh ciptaan-Nya. Ada-Nya bukan karena diadakan, karena selain-Nya melalui proses diadakan, kekuasaan-Nya melebihi segala kekuasaan yang ada, maka sepatutnyalah kita sebagai hamba-Nya untuk tunduk dan patuh hanya kepada-Nya saja dan bukan pada lainnya.
Selama ini sering kita dapatkan beberapa informasi tentang alasan atau pertimbangan mengapa mereka melakukan pemurtadan, diantaranya karena : 1) Problem perkawinan, seperti mengikuti agama suami/istri, akibat pergaulan bebas sehingga terjadi perzinahan dan ujung-ujungnya dinikahkan dengan syarat keluar dari agama Islam, atau berpura-pura masuk Islam setelah beberapa tahun sudah punya beberapa anak dan akhirnya kembali ke agamanya semula dengan mengajak anggota keluarganya. 2) Problem Kemiskinan, karena merasa beratnya beban kehidupan sehingga terlilit hutang dan kemiskinanpun mencekiknya, maka ketika ada pihak yang mula-mula sekedar membantu dengan diberi sembako, fasilitas kesehatan, bea siswa dan lainnya , selanjutnya diajak mengikuti aktivitas ibadanya, diberikan pekerjaaan yang layak dan berprospek mensejahterakan dengan jabatan dan pendapatan  yang mengiurkan sehingga kesempatan inipun dipergunakan untuk mengubah nasibnya atau juga memanfatkan akibat terjadinya berbagai macam bencana yang akhir-akhir iini sering melanda, sehingga masyarakat para korban bencana alam menjadi target utamanya. 3) Problem lemah Iman,  inilah yang membuka kesempatan masuknya misi pemurtadan, dimana keimanannya benar-benar rapuh karena memang selama ini mereka kurang aktif beribadah di masjid/musholla untuk sholat berjama’ah dan mengikuti kajian-kajian Al Islam yang menguatkan dan mencerahkan, bahkan mereka semakin menjauhi dakwah Islam sehingga menjadi sasaran empuk untuk dimurtadkan.
Pemurtadan merupakan perbuatan yang membahayakan sekaligus menyesatkan serta dapat mengganggu suasana yang kondusif yang selama ini sudah terwujudkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, karena dapat pemicu terjadinya kebencian dan permusuhan baik dalam internal keluarga sendiri maupun dalam masyarakat dan hal ini tentunya sangat tidak kita inginkan. Jangan jadikan perbedaan keyakinan agama ini sebagai pemicu konflik, meski hal itu sangat berpotensi,  sehingga kerukunan, kedamaian dan keharmonisan kehidupan terganggu oleh ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya keberagamaan kita mampu menguatkan persaudaraan meski berbeda keyakinan tidak menghalangi untuk mewujudkan bangunan persaudaraan, sikap saling menghormati dan menghargai (toleransi) harus terus dijaga dan dipelihara ditengah-tengah heterogenitas kehidupan.
Sebagai upaya menjaga aqidah umat dari bahaya pemurtadan, maka dakwah Islam harus terus dimaksimalkan, yang tentunya bukan hanya dakwa bil lisan saja tetapi juga dakwah bil hall, sehingga diantaranya melalui masjid sebagai media pembinaan umat diharapkan mampu memberikan pencerahan dan pemberdayaan kepada umat agar mereka tetap konsisten dengan keyakinan aqidah Islamnya dan tidak mudah terprovokasi oleh berbagai rayuan yang sepertinya menggiurkan. Kita jalin kembali silaturrohim yang barangkali selama ini kurang kita lakukan dan justru pihak lain yang intensif melakukan kunjungan ke rumah-rumah saudara kita untuk mendengar dan memberikan solusi atas problem kehidupannya, seharusnya kita bisa melakukannya. Jika kita diam dan tidak peduli berarti kita menyetujui pemurtadan terhadap saudara dan jama’ah kita sendiri, untuk itu mari kita sempurnakan nilai peribadatan kita dengan lebih ikhlas dalam beribadah serta lebih peduli untuk menguatkan persaudaraan sehingga pemurtadan bisa diminimalkan. Selamatkan Saudaraku dari bahaya pemurtadan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar