Minggu, 02 Oktober 2011

TOKOH AGAMA KECAM ANARKISME

Merebaknya kembali aksi anarkisme dan terorisme yang sering mengkaitkan keyakinan agama dengan menjadikan diri sebagai obyek bom bunuh diri terulang kembali pada sasaran gereja di Solo, pada hari ahad 25 Septerber 2011, yang membuat para umat beragama tidak sekedar trauma ketakutan tetapi lebih dari itu telah terkoyaknya kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama yang selama ini sudah terbangun secara baik, sehingga bila kita tidak cerdas dan bijak atas problematika ini bisa menimbulkan dendam dan kecurigaan dalam kehidupan umat beragama. Sungguh konyol dan tidak berperikemanusian atas pelaku dan otak perancang aksi bom bunuh diri ini, dimana rumah ibadah baik itu masjid dan gereja telah menjadi sasaran mereka yang tidak memiliki spirit keagamaan sejati, hanya di dominasi emosi dan dendam untuk suksesnya permusuhan meski ada korban jiwa yang sia-sia. Peledakan bom tersebut patut kita kecam dan kita lawan, karena telah melakukan anarkisme, lebih-lebih menyalahgunakan agama untuk pembenar aksi brutalnya.

Ketika umat ini untuk selalu merapatkan persaudaraan sejati, ternyata masih ada yang memiliki wawasan sempit dan program jahat untuk memecah belah umat dan saling bermusuhan. Kondisi ini sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka para tokoh agama dengan penuh ketulusan tergerak untuk antisipasi agar bangsa ini tidak terpecah akibat ulah para teroris yang senantiasa berbuat anarkis. Keberadaan tokoh agama dalam memberikan solusi atas bangsa ini merupakan prestasi sejati, agar perjalanan bangsa menuju keadilan dan kemakmuran serta kedamaian bisa segera terwujudkan.Lebih-lebih kondisi bangsa yang masih terjerat problem korupsi yang semakin tak terkendali, dan membuat negeri ini semakin terpuruk, dimana kemiskinan ditelantarkan, keadilan dijual belikan, dan pembiaran anarkisme sekaligus dijadikan untuk pengalihan perhatian.

Tokoh - tokoh agama di Surabaya setelah menyatakan kecaman atas tindakan anarkis, dilanjutkan dengan "Aksi Jalan Damai", para tokoh agama beserta beberapa umatnya pada hari sabtu, 1 Oktober 2011 pukul 16.00 WIB di awali dari Taman Bungkul dan menuju Grahadi Surabaya. Para tokoh agama tersebut diantaranya : KH. Saiful Halim (Ketua PCNU Surabaya), Drs. Andi Hariyadi (Wakil Sekretaris Muhammadiyah Surabaya), Pendeta Slamet, Pendeta Simon Filantropa (Kristen), Romo Eko Budi Susilo (Katolik), Romo Abaya (Majelis Budhayana Indonesia), Romo I Wayan Suraba (PHDI), Budi Wijaya (Kong Hucu), dan beberapa elemen masyarakat lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar