Kamis, 29 September 2011

Taqwa dan Produktivitas Kerja

TAQWA DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Oleh : Drs. Andi Hariyadi, M.Pd.I
At Taubah : 105
È@è%ur (#qè=yJôã$# uŽz|¡sù ª!$# ö/ä3n=uHxå ¼ã&è!qßuur tbqãZÏB÷sßJø9$#ur ( šcrŠuŽäIyur 4n<Î) ÉOÎ=»tã É=øtóø9$# Íoy»pk¤9$#ur /ä3ã¥Îm7t^ãsù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÉÎÈ
105.  Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.
Prestasi ibadah selama bulan suci Romadhan diharapkan untuk mencapai nilai taqwa, sebagai bekal dalam mengisi kehidupan dengan keunggulan dan prestasi yang membanggakan, sebab tantangan dalam mengarungi kehidupan sangatlah kompleks, sehingga membutuhkan kesungguhan, tidak mudah berputus asa, segala permasalahan disikapi dengan cerdas dan bermartabat tanpa harus menanggalkan nilai-nilai kemanusiaan yang penuh kemuliaan. Dan Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara.  Sebagaimana Al Quran  Surat At Tahrim ayat 6 yang bermaksud: “Wahai orang yang beriman, hendaklah kamu memelihara kamu dan kelurgamu dari api neraka”. Komitmen orang bertaqwa senantiasa memelihara prestasi ibadah dan amal solehnya untuk terus meningkatkan produktivitas kerja sebagai bentuk jihad guna meraih kemuliaan hidup.
Prof..Dr.Thohir Luth, menyatakan:” Terminologi amal soleh sering tidak diterjemahkan dengan jelas, bahkan dibiarkan begitu saja, sehingga terbatas pada masalah ritual saja, seperti sholat, puasa, zakat, haji dan lainnya. Kalau amal soleh berarti”pekerjaan yang baik”, maka pengertiannya amat luas, sehingga semua perbuatan atau pekerjaan apa saja yang baik menurut agama adalah amal soleh”.
            Bekerja dalam prespektif agama Islam, bernilai ibadah sekaligus penuh kemuliaan,sebagai bentuk karya amal solehnya,  karena para pekerja itu telah melakukan aktivitas yang terbaiknya untuk kesuksesan dan kebahagian hidup baik di dunia ini maupun diakhirat nanti, sehingga ragam pekerjaan apapun yang dilakukan secara maksimal asal ada kesesuaian dan kebenaran menurut kacamata agama Islam, maka pekerjaan itu akan mampu mengantarkan pada kesuksesan. Islam sangat menghargai atas mereka yang mampu bekerja secara maksimal dalam rangka suksesnya percepatan perubahan, ketika berbagai bentuk kemiskinan menjerat dia mampu melepaskannya dengan kerja terbaiknya sehingga nasibnya harus dirubah (QS:13:11) agar tidak menjadi peminta-minta (QS:2:273). Meski adanya keterbatasan lapangan pekerjaan, tetapi tetap memiliki motivasi tinggi untuk terus bekerja sesuai dengan kemampuannya (QS:39:39), dan jika terus digeluti akan menjadi ahli dalam bidang yang sesuai dengan kemampuannya, dan itu merupakan balasan atas prestasi kerjanya(QS:3:136).
                Jika hidup tanpa kerja maka akan susah dan menderita, sehingga ketika ada kemampuan dan kesempatan untuk bekerja akan dilakukan secara baik dan tidak akan dirusaknya karena berarti menggali lubang untuk kuburnya sendiri. Maka orang bertaqwa ketika bekerja terus terobsesi dengan kesuksesan dan kemenangan (QS:24:52). Kesejahteraan yang didapat adalah sesuai dengan kondisi kerja yang dilakukan, maka bagaimana kondisi kerja kita saat ini akan dapat menggambarkan kehidupan kita ke depan. Produktivitas kerja kita sejatinya didorong oleh kebermaknaan iman dan taqwa yang selama ini selalu kita tanamkan secara kuat dan dikembangkan untuk kebaikan kehidupan, sehingga apa yang dilakukan selalu yang terbaik dan bukan kesia-siaan, apalagi kemalasan dan pengrusakan, karena memang kerja bagi orang yang bertaqwa sebagai media untuk kesempurnaan ibadah, sekaligus untuk mengaktualisasikan nilai-nilai iman dan taqwa dalam budaya kerja.
            Upaya mendorong produktivitas kerja bagi orang bertaqwa sebagaimana tercermin dalam Al Qur’an Surat 28 ayat 77, diantaranya : 1) Bekerja dengan ihsan, artinya sebaik mungkin  dan optimal; 2) Bekerja secara terampil dan penuh keahlihan karena memang professional dalam bidangnya;3) Bekerja sesuai prosedur untuk mencapai tujuan yang diharapkan; 4) Bekerja dengan team work yang bagus dan kondusif serta selalu mengembangkan jaringan yang lebih luas. Produktivitas kerja bagi orang bertaqwa adalah bagian dari ibadah, maka bekerja yang terbaik merupakan prinsip hidupnya serta jauh dari sifat-sifat tercela. Semoga kita bisa bekerja dengan penuh amanah untuk meraih bahagia yang sempurna, sebagai amal soleh dengan prestasi mulia. Mari bekerja dengan yang terbaik sebagai kesadaran dan itulah kemuliaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar